Minggu, 15 Juli 2007

Percaya Diri
Senin, 6 Rajab 1427 H / 31 Juli 2006 M

Bisa saja ini adalah kata yang terkesan berlebihan. Namun setidaknya ini yang harus bisa dimiliki pada diri kita, agar kita bisa selangkah lebih maju.
Biasanya kebanyakan rasa tidak percaya diri muncul karena kita merasa tak punya kelebihan apa-apa dan kita merasa ada sesuatu yang menghalangi langkah kita ke depan. Padahal banyak sekali potensi yang kita miliki, yang bisa memberi banyak semangat, agar tidak menjadi minder pada orang lain. Dan sebenarnya, atas apapun yang menghalangi kita, kita bisa memecahkan masalah dengan perlahan, namun yang pasti bisa menyenangkan dan tidak membuat kerugian pada diri kita maupun orang lain. Memang tidak mudah menumbuhkan rasa percaya diri, adakalanya sulit sekali untuk dilaksanakan. Tetapi kembali lagi pada diri kita, apakah kita ingin berhasil melakukan sesuatu atau tidak. Dengan niat yang tulus dan tekad yang kuat, sebenarnya itu sudah menjadi modal yang bagus untuk tahap awal memupuk rasa percaya diri.
Bisa saja dengan cara melihat di sekeliling kita, ada banyak sekali yang tidak mempunyai orang tua tetapi mereka gigih bekerja, lalu ada yang ‘maaf’ fisiknya tidak sempurna namun mampu menghasilkan banyak karya dengan kelebihannya yang lain. Jadi semakin kita menggali potensi kita akan sesuatu yang baik, dari dalam diri kita, lalu mengasahnya sesuai keinginan atau cita-cita kita, maka yakinlah bahwa semua pasti bisa kita lakukan. Karena memang kita pasti bisa. Apapun kendala yang ada pada diri kita, bila kita yakin bisa mengatasinya dengan baik, InsyaAllah hal yang sulit menjadi mudah. Percaya deh! Allah selalu melihat pada usaha kita dan bukan melihat hasil atas apa yang kita raih. Dan Allah juga ingin merubah diri kita, tentunya setelah kita pun juga melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.
Nggak sulit kok! Apabila kita udah yakin dengan segala potensi kita yang ada, pasti prestasi gemilang bakal diraih. Dan dulu, orang-orang yang tidak mempercayaimu, akan mulai percaya padamu, karena kita pasti bisa. Dengan menguatkan rasa percaya diri, maka apa sih yang harus beriringan dengan itu? Yup! Kita harus selalu berdo’a pada Allah bahwa kita ingin terus merubah diri ke arah yang lebih baik. Setuju kan?

Sejarah Yahudi
21.00 – Ahad, 12 Rajab 1427 H / 6 Agustus 2006 M

Sepertinya kekerasan dan ketamakan di dunia ini semakin menjadi idola, dimana yang sebenarnya malah menabur kebencian yang amat dalam di hati tiap-tiap insan yang menginginkan kehidupan yang harmonis, tentram dan sejahtera. Pergolakan demi pergolakan tak henti-hentinya menghempaskan kedukaan, yang tak dipahami dimana ujungnya.
Itulah sekelumit kisah anak manusia yang dari peradaban lama menjadi peradaban baru, dengan cerita yang sama namun dengan pemeran yang berbeda.
Kaum Yahudi telah ada sejak masa-masa Nabi, sekian ratus abad lamanya, yang selalu menentang perjalanan kebenaran. Nabi Muhammad SAW adalah insan yang terpilih yang tak luput pula dari kisah para Yahudi. Bagaimana Yahudi terbentuk dengan demikian kerasnya dan merasa paling benar selain Amerika?

Sejarah mencatat asal-usul bangsa Yahudi :
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa orang-orang Israel juga sering kita sebut bangsa Yahudi. Asal-usul bangsa ini yaitu berasal dari daerah Mesopotamia. Nenek moyang mereka termasuk juga dari keturunan Nabi Ibrahim, Ishaq serta Yakub yang juga bernama Israel.
Karena suatu sebab, maka pada lebih kurang tahun 2000 SM, bersama-sama keluarganya terpaksa harus meninggalkan Mesopotamia menuju ke tempat lain untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Bahkan akhirnya mereka juga harus mengungsi ke Mesir.
Di Mesir, bangsa Israel ini mengalami perkembangan jumlah penduduk yang begitu pesat, sehingga mengganggu kepentingan-kepentingan bansa Mesir, termasuk masalah-masalah politik maupun ekonomi. Karena itu pemerintah Fir’aun mengambil tindakan keras. Bangsa Israel dikejar-kejar agar meninggalkan tanah Mesir. Dengan harus menyebrangi Laut Merah, Musa memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir menuju Palestina. Setelah menempuh jalan yang panjang, bangsa Israel berhasil menempati tanah Palestina. Dalam perkembangan selanjutnya, bangsa Israel terbagi dalam 12 suku. Berkat pimpinan Raja Daud dan Sulaiman, Palestina menjadi negara yang kuat dan makmur. Pada jaman pemerintahannya, Sulaiman berhasil mendirikan rumah ibadah yang indah di puncak Gunung Tion. Sesudah Sulaiman mangkat, timbullah perpecahan antara suku-suku Israel dan berdirilah Kerajaan Sepuluh Suku dan beribukota di Yerussalem (Darussalam). Kerajaan pertama dimusnahkan oleh Asiria pada tahun 700 SM. Kemudian Yahudi juga kalah perang melawan “Nebukadnezar” dari Babilonia. Inilah yang disebut masa pembuangan di Babilonia yang baru berakhir pada masa pemerintahan Raja Tyrus dari Media Persia pada 539 SM.
Pada jaman kekuasaan Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia yang menguasai negara-negara di Asia Barat, maka Israel pun tidak luput dari kekuasaannya (336 – 323 SM). Pada waktu Israel dikuasai oleh Romawi pada pemerintahan Kaisar Agustus, maka lahirlah Nabi Isa putra Maryam di Baitullahmi (Betlehem).
Sebagian besar orang Yahudi tidak mengakui Isa sebagai Nabi, karena itu Nabi Isa dijatuhi hukuman salib sampai wafatnya. (Dari sini, ada pengaburan sejarah yang sebenarnya, tentunya kita harus merujuk pada Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang kisah dari Nabi Isa ini, karena itu yang utama). Murid-murid Isa (yang menganut Kristen / menyelewengkan ajaran Nabi Isa) melanjutkan peran pemimpin. Di antara yang terkenal adalah Petrus dan Paulus yang menyiarkan agama Kristen di Eropa. Lalu pada tahun 70 M, orang-orang Yahudi memberontak terhadap Roma. Namun oleh Kaisar Titus, pemberontakan ini dapat ditindas. Orang-orang Yahudi terpaksa meninggalkan negerinya dan mengembara, tersebar hingga ke seluruh dunia.
Pada tahun 650 M, Palestina diduduki oleh bangsa Arab. Pada waktu Perang Dunia I, orang-orang Yahudi yang tersebar di seluruh dunia itu merasa membutuhkan tanah airnya kembali.
Mereka teringat bahwa nenek moyangnya dahulu mempunyai negara dan bahkan pernah mengalami kejayaan yaitu di Palestina. Gerakan untuk mengembalikan Yahudi ke Palestina inilah yang disebut zionisme, yang mendapat dukungan dari Inggris (Balfour Declaration, 1916). Gerakan zionis ini menyebabkan timbulnya salah satu permasalahan di Timur Tengah selain di Irak dan lainnya, hingga sekarang.
Untuk menghadapi gerakan zionis Israel tersebut, terdapat organisasi yang sah untuk memperjuangkan negara merdeka di Palestina bernama Palestina Liberation Organization (PLO) pimpinan Presiden Palestina, Yaser Arafat (beliau telah meninggal kini).
Tanah air yang diperjuangkan Palestina adalah Tepi Barat sungai Yordan dan Jalur Gaza.

Negara-negara yang tidak akui Israel :
Indonesia, Malaysia, Guinea, Brunei Darussalam, Mali, Nepal, Aljazair, Bangladesh, Tunisia, Yaman, Lybia, Oman, Sahara, Arab Saudi, Maroko, Irak, Niger, Emirat Arab, Chad, Kuwait, Sudan, Palestina, Somalia, Yordania, Bosnia, Afghanistan, Kuba, Pakistan, Korea Utara, Iran, Taiwan, Maladewa (berbagai sumber).

Tidak ada komentar: