Subhanallah walhamdulillah...Tiada terasa sudah masuk hampir di penghujung Ramadhan, dan semoga kita menjadi pemenang di akhirnya.
Mungkin banyak yang sudah dipersiapkan menjelang hari Raya Aidil Fitri...?
Semua mall, supermarket hingga tempat-tempat jualan yang kecil pun sibuk menyambut datangnya hari Raya ini. Mulai dari diskon besar-besaran hingga menjual paket-paket hari Raya, bersaing dengan tempat-tempat lainnya agar bisa mendatangkan konsumen lebih banyak. Begitupun jalan-jalan terasa macet dari pagi hari hingga malam hari di sejumlah wilayah kota.
Menyambut bulan Ramadhan beberapa waktu lalu, apakah ada juga suasana seceria menyambut hari Raya ini?
Bukankah seharusnya penyambutan besar justru adalah ketika menyambut Ramadhan dan bukan hari Raya-nya? Hari Raya adalah hadiah dari Allah SWT bagi insan-insan yang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan-nya dengan baik serta mampu mengendalikan diri dari bahaya lisan, hati, dan anggota tubuh yang lainnya, bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan dahaga saja.
Terkadang yang tidak tersadari adalah kita mungkin sering melalaikan keadaan di sekitar kita. Ada orang-orang yang berpuasa dengan sekedarnya, entah apakah mereka merasa cukup untuk sekedar sahur atau berbuka puasa. Sedangkan kita, mungkin juga sering mengatakan, “makan apa nih?” pada ibu kita di rumah, saat kita telah pulang dari tempat kerja kita (tentunya bagi yang bekerja, ya... J).
Kemudian pun, saat mereka akan berhari Raya – tak banyak yang bisa mereka persiapkan, baik kue-kue lebaran atau sekedar membeli pakaian baru.
Ada sebuah melodi yang dinyanyikan oleh Hedi Yunus berjudul “Ku bersyukur jadi muslim...” :
ku bersyukur jadi Muslim
bahagia jadi Muslim
semoga iman kita selalu terjaga
bila kita sama muslim, kita adalah saudara
tiada berbeda satu dan yang lainnya
bila ada yang berbeda
atau ada khilafiyah
bukan berarti kita harus berpisah
bila ada yang tak sama
sampaikanlah penuh cinta
semoga Allah menuntun kita semua
semoga kita selalu dalam ampunan Allah
dan selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya
jauhkanlah dari segala godaan dan dosa
yaa Allah... tuntunlah hamba-Mu...
Ya, karena kita adalah saudara sesama muslim... jika ingin menjadi seorang muslim yang sukses, dikatakan oleh seorang teman bahwa harus rela berkorban untuk sesama saudaranya – tidak egois, menang sendiri dan juga tidak berlebih-lebihkan dalam segala sesuatu.
Dan bukankah Allah tidak menyukai orang yang suka berlebih-lebihan...?
Nah, ada beberapa lirik nasyid yang berkaitan dengan saling berbagi... coba deh, simak liriknya...
semua insan sama di hadapan Tuhan-nya
tiada yang membedakan di antara dirinya
satu yang paling mulia
manusia di sisi Allah
ialah manusia yang bertakwa pada-Nya
manusia di dunia tak ada yang berbeda
Allah ciptakan sama dari segumpal darah
oleh itu kita jangan membeda-beda
kemiskinan dan kekayaan sesama kita
jadikanlah semua itu
sebagai bekalan kita di dunia
sebab Allah berikan rizki pada kita
dengan adil penuh keridloan...
(Semua insan sama – by. Shoutul Haq)
kata-katamu tak sempat lamakan lampu merah
cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah
arif tak peduli walau panas hujan menerpa
untuk sebuah kehidupan
anak kecil berlarian di belantara kota
bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana
arif tak peduli, masa kecilnya terampas
bahkan cita-citamu hampa...
sepuluh, seratus, bahkan seribu, seratus ribu, bahkan sejuta arif menunggumu
uluran tanganmu demi generasi jauh disana...
pernahkan kau pikir andai kau arif sebenarnya
berjuang menepis keangkuhan kota
arif tak peduli hatinya terbentur paparan
bahkan cita-citamu hampa
(Sejuta arif – by. Edcoustic)
Intro :
Lihatlah bocah-bocah kecil yang hidup dari keramaian kota Jakarta
Mereka mengadu nasib mereka, mencari sesuap nasi
Bahkan untuk kehidupan keluarga
Mereka tak ingat sekolah, merekapun tak bisa berbuat apa-apa
Mereka hanya terpanggang terik matahari
Mereka harus mengadu nasib di kota ini
Berikanlah kepada bocah-bocah jalanan
Mereka juga ingin menggapai cita-cita, seperti kita semua...
Kuberjalan di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang
Di antara kerlap-kerlip cahaya lampu yang benderang
Kusaksikan tubuh kecil yang letih di pinggiran jalan
Hanya beralaskan lembar koran berselimutkan malam
Intro :
Jangan biarkan bocah-bocah bangsa kita terlantar
Berikanlah harapan kepada mereka
Mereka yang tinggal di kolong-kolong jembatan
Mereka yang hidup di dalam rumah-rumah kardus
Merekapun ingin bahagia
Dan ingin merasakan manisnya masa kanak-kanak mereka
Berikanlah senyum kepada mereka
Agar mereka bisa menatap masa depan
Dan menggapai cita-cita
Masih panjang jalan di hadapan mereka yang terbentang
Jalan yang penuh dengan rintangan dan penuh cobaan
Berikanlah kasih sayang dan secercah titik harapan
Kasih sayang yang kini telah hilang
Harapanpun sirna
Ya Allah Ya Tuhanku...
Kasih-Mu pasti ada kepada mereka yang disana
Jauhkanlah mereka dari beban dan derita
Mendera dan membuat diri tersiksa
(Anak Jalanan – by. Snada)
Ramadhan adalah bulan yang sungguh-sungguh mulia, tamu yang tiada duanya, dan memberikan banyak keutamaan-keutamaan di dalamnya. Dan disana ada masa-masa untuk saling berbagi dengan yang lain... apalagi di hari menjelang Aidil Fitri, bagi yang mampu bisa berbagi melalui zakat fitrahnya untuk bisa bersama-sama menikmati Aidil Fitri bersama yang lain – tidak ada pembeda antara yang miskin dan yang kaya, yang membedakannya di hadapan Allah ialah keimanan dan ketakwaannya...
ayo bangunlah di malam yang indah
malam penuh kemuliaan dari seribu bulan
songsong karunia yang Allah berikan
dengan penuh ketakwaan raih kemenangan
malam itu 'kan segera tiba
perhiasan terindah di bulan Ramadhan
sepenuh hati kita menantinya
pada Allah mengharapkan rahmat dan ampunan
hening malam itu begitu syahdu
hanyut dalam alun dzikir mendayu
memohon ampunan-Nya
mengharap keridloan-Nya
dan berjuta keutamaan
(Malam impian – by. Suara Persaudaraan)
Ya... mumpung masih ada beberapa hari di bulan Ramadhan ini, semoga kita bisa semakin menambah kualitas ibadah kita serta menambah keyakinan kita akan kebesaran Allah SWT yang sudah memberikan Ramadhan spesial dan istimewa kepada kita semua. Bagi yang sedang ber-i’tikaf... ya selamat ber-i’tikaf saja... semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan juga bisa mendapatkan “malam impian” yang lebih mulia daripada seribu bulan yaitu malam Laitatul Qadar...
Mari kita jadikan moment Ramadhan ini menjadi waktu-waktu yang berharga dengan terus meningkatkan ibadah kita hingga mendapatkan kemenangan di akhirnya dan jangan melupakan sekitar kita yang mungkin selama ini kurang atau malah tidak pernah kita perhatikan.
Dan bulan Ramadhan ini-pun juga menjadi ajang kita untuk bisa berbagi bersama mereka, karena mereka juga saudara-saudara kita – yang ingin pula kita sapa dan kita silaturahim-in...
Apalagi jika di Hari yang Fitri kali ini kita dapat berbagi dengan yang lain yang masih harus kita perhatikan.
Jika merasa sedih, maka dengan melihat senyum kebahagiaan mereka... adalah beberapa nilai kebahagiaan kita pula, karena dengan berbagi itu... kita dapat merasakan sesuatu yang selama ini tidak kita rasakan. Jika tidak percaya, maka kita bisa mencobanya kini... dan tidak menunggu waktu nanti.
Dan tiada yang membedakan kita dengan mereka kecuali iman dan takwa di hadapan Allah SWT.
Subhanallah... Alhamdulillah... Allahu Akbar !!
Mungkin banyak yang sudah dipersiapkan menjelang hari Raya Aidil Fitri...?
Semua mall, supermarket hingga tempat-tempat jualan yang kecil pun sibuk menyambut datangnya hari Raya ini. Mulai dari diskon besar-besaran hingga menjual paket-paket hari Raya, bersaing dengan tempat-tempat lainnya agar bisa mendatangkan konsumen lebih banyak. Begitupun jalan-jalan terasa macet dari pagi hari hingga malam hari di sejumlah wilayah kota.
Menyambut bulan Ramadhan beberapa waktu lalu, apakah ada juga suasana seceria menyambut hari Raya ini?
Bukankah seharusnya penyambutan besar justru adalah ketika menyambut Ramadhan dan bukan hari Raya-nya? Hari Raya adalah hadiah dari Allah SWT bagi insan-insan yang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan-nya dengan baik serta mampu mengendalikan diri dari bahaya lisan, hati, dan anggota tubuh yang lainnya, bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan dahaga saja.
Terkadang yang tidak tersadari adalah kita mungkin sering melalaikan keadaan di sekitar kita. Ada orang-orang yang berpuasa dengan sekedarnya, entah apakah mereka merasa cukup untuk sekedar sahur atau berbuka puasa. Sedangkan kita, mungkin juga sering mengatakan, “makan apa nih?” pada ibu kita di rumah, saat kita telah pulang dari tempat kerja kita (tentunya bagi yang bekerja, ya... J).
Kemudian pun, saat mereka akan berhari Raya – tak banyak yang bisa mereka persiapkan, baik kue-kue lebaran atau sekedar membeli pakaian baru.
Ada sebuah melodi yang dinyanyikan oleh Hedi Yunus berjudul “Ku bersyukur jadi muslim...” :
ku bersyukur jadi Muslim
bahagia jadi Muslim
semoga iman kita selalu terjaga
bila kita sama muslim, kita adalah saudara
tiada berbeda satu dan yang lainnya
bila ada yang berbeda
atau ada khilafiyah
bukan berarti kita harus berpisah
bila ada yang tak sama
sampaikanlah penuh cinta
semoga Allah menuntun kita semua
semoga kita selalu dalam ampunan Allah
dan selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya
jauhkanlah dari segala godaan dan dosa
yaa Allah... tuntunlah hamba-Mu...
Ya, karena kita adalah saudara sesama muslim... jika ingin menjadi seorang muslim yang sukses, dikatakan oleh seorang teman bahwa harus rela berkorban untuk sesama saudaranya – tidak egois, menang sendiri dan juga tidak berlebih-lebihkan dalam segala sesuatu.
Dan bukankah Allah tidak menyukai orang yang suka berlebih-lebihan...?
Nah, ada beberapa lirik nasyid yang berkaitan dengan saling berbagi... coba deh, simak liriknya...
semua insan sama di hadapan Tuhan-nya
tiada yang membedakan di antara dirinya
satu yang paling mulia
manusia di sisi Allah
ialah manusia yang bertakwa pada-Nya
manusia di dunia tak ada yang berbeda
Allah ciptakan sama dari segumpal darah
oleh itu kita jangan membeda-beda
kemiskinan dan kekayaan sesama kita
jadikanlah semua itu
sebagai bekalan kita di dunia
sebab Allah berikan rizki pada kita
dengan adil penuh keridloan...
(Semua insan sama – by. Shoutul Haq)
kata-katamu tak sempat lamakan lampu merah
cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah
arif tak peduli walau panas hujan menerpa
untuk sebuah kehidupan
anak kecil berlarian di belantara kota
bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana
arif tak peduli, masa kecilnya terampas
bahkan cita-citamu hampa...
sepuluh, seratus, bahkan seribu, seratus ribu, bahkan sejuta arif menunggumu
uluran tanganmu demi generasi jauh disana...
pernahkan kau pikir andai kau arif sebenarnya
berjuang menepis keangkuhan kota
arif tak peduli hatinya terbentur paparan
bahkan cita-citamu hampa
(Sejuta arif – by. Edcoustic)
Intro :
Lihatlah bocah-bocah kecil yang hidup dari keramaian kota Jakarta
Mereka mengadu nasib mereka, mencari sesuap nasi
Bahkan untuk kehidupan keluarga
Mereka tak ingat sekolah, merekapun tak bisa berbuat apa-apa
Mereka hanya terpanggang terik matahari
Mereka harus mengadu nasib di kota ini
Berikanlah kepada bocah-bocah jalanan
Mereka juga ingin menggapai cita-cita, seperti kita semua...
Kuberjalan di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang
Di antara kerlap-kerlip cahaya lampu yang benderang
Kusaksikan tubuh kecil yang letih di pinggiran jalan
Hanya beralaskan lembar koran berselimutkan malam
Intro :
Jangan biarkan bocah-bocah bangsa kita terlantar
Berikanlah harapan kepada mereka
Mereka yang tinggal di kolong-kolong jembatan
Mereka yang hidup di dalam rumah-rumah kardus
Merekapun ingin bahagia
Dan ingin merasakan manisnya masa kanak-kanak mereka
Berikanlah senyum kepada mereka
Agar mereka bisa menatap masa depan
Dan menggapai cita-cita
Masih panjang jalan di hadapan mereka yang terbentang
Jalan yang penuh dengan rintangan dan penuh cobaan
Berikanlah kasih sayang dan secercah titik harapan
Kasih sayang yang kini telah hilang
Harapanpun sirna
Ya Allah Ya Tuhanku...
Kasih-Mu pasti ada kepada mereka yang disana
Jauhkanlah mereka dari beban dan derita
Mendera dan membuat diri tersiksa
(Anak Jalanan – by. Snada)
Ramadhan adalah bulan yang sungguh-sungguh mulia, tamu yang tiada duanya, dan memberikan banyak keutamaan-keutamaan di dalamnya. Dan disana ada masa-masa untuk saling berbagi dengan yang lain... apalagi di hari menjelang Aidil Fitri, bagi yang mampu bisa berbagi melalui zakat fitrahnya untuk bisa bersama-sama menikmati Aidil Fitri bersama yang lain – tidak ada pembeda antara yang miskin dan yang kaya, yang membedakannya di hadapan Allah ialah keimanan dan ketakwaannya...
ayo bangunlah di malam yang indah
malam penuh kemuliaan dari seribu bulan
songsong karunia yang Allah berikan
dengan penuh ketakwaan raih kemenangan
malam itu 'kan segera tiba
perhiasan terindah di bulan Ramadhan
sepenuh hati kita menantinya
pada Allah mengharapkan rahmat dan ampunan
hening malam itu begitu syahdu
hanyut dalam alun dzikir mendayu
memohon ampunan-Nya
mengharap keridloan-Nya
dan berjuta keutamaan
(Malam impian – by. Suara Persaudaraan)
Ya... mumpung masih ada beberapa hari di bulan Ramadhan ini, semoga kita bisa semakin menambah kualitas ibadah kita serta menambah keyakinan kita akan kebesaran Allah SWT yang sudah memberikan Ramadhan spesial dan istimewa kepada kita semua. Bagi yang sedang ber-i’tikaf... ya selamat ber-i’tikaf saja... semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan juga bisa mendapatkan “malam impian” yang lebih mulia daripada seribu bulan yaitu malam Laitatul Qadar...
Mari kita jadikan moment Ramadhan ini menjadi waktu-waktu yang berharga dengan terus meningkatkan ibadah kita hingga mendapatkan kemenangan di akhirnya dan jangan melupakan sekitar kita yang mungkin selama ini kurang atau malah tidak pernah kita perhatikan.
Dan bulan Ramadhan ini-pun juga menjadi ajang kita untuk bisa berbagi bersama mereka, karena mereka juga saudara-saudara kita – yang ingin pula kita sapa dan kita silaturahim-in...
Apalagi jika di Hari yang Fitri kali ini kita dapat berbagi dengan yang lain yang masih harus kita perhatikan.
Jika merasa sedih, maka dengan melihat senyum kebahagiaan mereka... adalah beberapa nilai kebahagiaan kita pula, karena dengan berbagi itu... kita dapat merasakan sesuatu yang selama ini tidak kita rasakan. Jika tidak percaya, maka kita bisa mencobanya kini... dan tidak menunggu waktu nanti.
Dan tiada yang membedakan kita dengan mereka kecuali iman dan takwa di hadapan Allah SWT.
Subhanallah... Alhamdulillah... Allahu Akbar !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar